Rabu, 08 Agustus 2018

Berikut Sela Penipuan dalam Arisan MMM

Berikut Sela Penipuan dalam Arisan MMM  - Analis dari Investa Pendapat Mandiri Kiswoyo Adi Joe memperingatkan terdapatnya sela penipuan dalam arisan Mavrodi Mondial Moneybox dari Rusia. Di Indonesia, arisan ini diadopsi jadi Manusia Menolong Manusia (MMM). (simak juga: OJK Meminta Penduduk Cermati Arisan MMM)

Image result for Berikut Sela Penipuan dalam Arisan MMM

Ia mencurigai terdapatnya sebagian orang yang bertindak menjadi pengelola web, tapi menyamar menjadi anggota. Maksudnya ialah memperoleh jatah transfer dari tiap-tiap pendaftar baru. (simak juga: Analis: OJK Seharusnya Pantau Arisan MMM)

"Coba kumpulkan seputar 50 orang yang mendaftarkan dengan bertepatan, tentu semasing disuruh mentransfer ke nama rekening yang sama. Nah, ini butuh diduga. Sesudah ketahuan ada nama yang sama, meminta saja ke bank untuk buka siapa ia," katanya. (simak juga: Aneh, Arisan MMM Dapat Menawarkan Komisi 30 %)

Arisan MMM ialah bentuk investasi keuangan yang tawarkan bunga 30 % tiap-tiap bulannya tiada lakukan usaha apapun. Nama sebetulnya ialah Mavrodi Mondial Moneybook (MMM). Sistemnya, tiap-tiap anggota membuat account di web MMM dengan paket dana seperti keinginan, yaitu minimum Rp 1 juta serta optimal Rp 10 juta.

Transaksi dikerjakan langsung antar anggota. Sesudah mendaftarkan, dalam tempo tiga-lima hari, anggota disuruh mentransfer uang sesuai dengan pilihan paket. Namun, uang ditransfer ke rekening anggota lainnya yang sudah dipastikan dalam skema MMM. Seputar sebulan lalu, pendaftar itu dijanjikan mendapatkan bunga 30 % dari uang yang disetor.

Karena riskan penipuan, Kiswoyo merekomendasikan supaya penduduk tidak ikut juga dalam arisan MMM ini. Penyebabnya, skema yang diaplikasikan pada arisan itu dipandang tidak jelas serta seperti berjudi. "Seperti berjudi, dapat rugi setiap saat," tuturnya.

Penduduk yang ingin berinvestasi, kata Kiswoyo, dianjurkan supaya pilih produk yang pasti seperti reksadana, saham atau deposito di bank. "Sangat mentok ialah mempunyai tabungan di bank hingga lebih aman," tuturnya waktu dihubungi Tempo, Kamis, 7 Agustus 2014.

Walau temukan beberapa sela, arisan itu belumlah dapat digolongkan dalam penipuan. Masalahnya kata Kiswoyo, pengelola tidak memaksa orang untuk mendaftarkan serta mentransfer sesuai dengan permintaannya. Pendaftar berbentuk suka-rela untuk masuk serta pilih paket transfer sesuai dengan kekuatannya, yaitu Rp 1-10 juta.

Walhasil, papar Kiswoyo, Otoritas Layanan Keuangan (OJK) bingung memastikan sikap pada arisan itu. "Sebab arisan itu tidak jelas."